DI KOTA PEKANBARU
KKDT KOTA MEDAN ADAKAN STUDI BANDING
PEKANBARU :
• Insentif guru Rp. 335.000,- /guru/bulan
• Pembangunan DTA diusulkan melalui Musrembang kecamatan
Rombongan tiba Di Pekanbaru pada Hari Kamis tgl. 14 April 2011, diterima langsung ka.kankemenag Kota Pekanbaru berserta jajarannya, ketua KKDT Pekanbaru dan beberpa anggota, ketika menjawab maksud dan tujuan studi banding KKDT Kota Medan, Drs. H. Tarmizi, MA. mengatakan bahwa di Provinsi Riau sejak tahun 2008 telah memiliki Pergub (Peraturan Gubernur) yang isinya tentang Kewajiban Umat Islam pandai tulis baca Alqur’an, dan mewajibkan anak usia sekolah memilki Ijazah Diniyah Takmiliyah serta dijadikan sebagai persyaratan memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Tarmizi menambahkan bahwa saat ini di kota Pekanbaru sedang digodok Perda Wajib diniyah, mungkin beberapa bulan kedepan akan disahkan.
Lebih lanjut Ka. Kankemenag mengungkapkan ketika disinggung tentang pengalokasian APBD Kota Pekanbaru sebesar 7,5 Milyar untuk insentif guru diniyah atau sekitar Rp. 335.000,-/guru/bulan. Jika dikatakan dalam hal ini Kementerian Agama dibantu Pemerintah Daerah, itu adalah pandangan yang salah dan keliru. Yang sebenarnya adalah bahwa pemerintah Daerah lah yang sesungguhnya sangat terbantu dengan kehadiran Kementerian Agama, sebab masyarakat, anak didik dan sekolah yang dibina kemenag adalah massanya kabupaten/Kota setempat. Secara operasional MIN. MTSN, MAN adalah tanggungan APBN bukan APBD. Jadi Walkilkota atau Buapti wajib “berterima kasih” kepada Kemenag setempat karena telah berbuat banyak untuk masyarakat yang natabenenya adalah penduduk kabupaten kota setempat.
Menyinggung operasional Diniyah Takmiliyah Tarmizi, mengatakan bahwa Pembangunan Diniyah Takmiliyah di Kota Pekanbaru diusulkan berdasarkan Musrembang Kecamatan. Selanjutnya belaiu mengimbau KKDT untuk lebih bergiat guna menciptakan image bahwa diniyah Takmiliyah bukan sekolah pinggiran, yang loyo dan kumal, ciptakan komunikasi harmonis dangan kemenag, pemerintah daerah dan masyarakat, tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut rombongan berkesempatan bersilaturrahmi ke PDTA Nurul Jannah Jl. Jati No. 31 Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya. Dan Dalam kesempatan tersebut H. Hasyim, MA, Ketua KKDT Kota Pekanbaru melaporkan bahwa telah melakukan berbagai gerakan antara lain sebagai motor penggerak dalam rencana pembuatan Perda Wajib Diniyah, pembuatan buku pelajaran, seragam guru, absen guru, laporan bulanan, ujian semester dan akhir. Khusus pada ujian akhir dilakukan seremoni kunjungan walikota ke pelaksanaan ujian akhir Diniyah Takmiliyah. Diakhir paparanya, Hasyim dan beberapa anggota menyampaikan keinginan mereka mengujungi Kota Medan. (Marasakti B)
PEKANBARU :
• Insentif guru Rp. 335.000,- /guru/bulan
• Pembangunan DTA diusulkan melalui Musrembang kecamatan
Rombongan tiba Di Pekanbaru pada Hari Kamis tgl. 14 April 2011, diterima langsung ka.kankemenag Kota Pekanbaru berserta jajarannya, ketua KKDT Pekanbaru dan beberpa anggota, ketika menjawab maksud dan tujuan studi banding KKDT Kota Medan, Drs. H. Tarmizi, MA. mengatakan bahwa di Provinsi Riau sejak tahun 2008 telah memiliki Pergub (Peraturan Gubernur) yang isinya tentang Kewajiban Umat Islam pandai tulis baca Alqur’an, dan mewajibkan anak usia sekolah memilki Ijazah Diniyah Takmiliyah serta dijadikan sebagai persyaratan memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Tarmizi menambahkan bahwa saat ini di kota Pekanbaru sedang digodok Perda Wajib diniyah, mungkin beberapa bulan kedepan akan disahkan.
Lebih lanjut Ka. Kankemenag mengungkapkan ketika disinggung tentang pengalokasian APBD Kota Pekanbaru sebesar 7,5 Milyar untuk insentif guru diniyah atau sekitar Rp. 335.000,-/guru/bulan. Jika dikatakan dalam hal ini Kementerian Agama dibantu Pemerintah Daerah, itu adalah pandangan yang salah dan keliru. Yang sebenarnya adalah bahwa pemerintah Daerah lah yang sesungguhnya sangat terbantu dengan kehadiran Kementerian Agama, sebab masyarakat, anak didik dan sekolah yang dibina kemenag adalah massanya kabupaten/Kota setempat. Secara operasional MIN. MTSN, MAN adalah tanggungan APBN bukan APBD. Jadi Walkilkota atau Buapti wajib “berterima kasih” kepada Kemenag setempat karena telah berbuat banyak untuk masyarakat yang natabenenya adalah penduduk kabupaten kota setempat.
Menyinggung operasional Diniyah Takmiliyah Tarmizi, mengatakan bahwa Pembangunan Diniyah Takmiliyah di Kota Pekanbaru diusulkan berdasarkan Musrembang Kecamatan. Selanjutnya belaiu mengimbau KKDT untuk lebih bergiat guna menciptakan image bahwa diniyah Takmiliyah bukan sekolah pinggiran, yang loyo dan kumal, ciptakan komunikasi harmonis dangan kemenag, pemerintah daerah dan masyarakat, tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut rombongan berkesempatan bersilaturrahmi ke PDTA Nurul Jannah Jl. Jati No. 31 Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya. Dan Dalam kesempatan tersebut H. Hasyim, MA, Ketua KKDT Kota Pekanbaru melaporkan bahwa telah melakukan berbagai gerakan antara lain sebagai motor penggerak dalam rencana pembuatan Perda Wajib Diniyah, pembuatan buku pelajaran, seragam guru, absen guru, laporan bulanan, ujian semester dan akhir. Khusus pada ujian akhir dilakukan seremoni kunjungan walikota ke pelaksanaan ujian akhir Diniyah Takmiliyah. Diakhir paparanya, Hasyim dan beberapa anggota menyampaikan keinginan mereka mengujungi Kota Medan. (Marasakti B)
Komentar
Posting Komentar