DI KOTA BUKIT TINGGI
KKDT KOTA MEDAN ADAKAN STUDI BANDING
KOTA BUKITTINGGI :
• Guru dapat insentif Rp. 115.000,-/Bulan/Guru
• Operasional Madrasah Rp. 8.400.000,-/Tahun/Madrasah
Ka. Kankemenag Kota Bukittinggi Drs. H. M. Nasir, MA. Dalam silaturrahmi dengan Rombongan Studi Banding KKDT Kota Menyebutkan bahwa Madrasah memiliki peran strategis dalam mengawal akidah umat. Eksistensi Madarasah Diniyah Takmiliyah dalam kapasitasnya membentuk watak dan kepribadian santri sebagai muslim sejati, diperlukan kerja keras dari para guru Diniyah. Untuk mengawal keberadaan Diniyah Takmiliyah di Kota Bukittinggi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang wajib pandai tulis baca Alqur’an dan kewajiban melampirkan Ijazah Diniyah jika melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.
SKB yang telah diberlakukan sejak tahun tahun 2002 secara konsekwen diamini dan dilaksanakan oleh Diknas, Kementerain Agama dan kepala Sekolah sejajaran Kota Bukittinggi. Demikian dikatakan Drs. H. M. Arsyad. Kasi Pekapontren Kementreian Agama Kota Bukittinggi. Lebih lanjut Arsyad menyampaikan bahwa ada 46 unit MDA, 229 orang guru, 5571 santri di kota Bukittinggi. Dan sejak tahun 2002 Pemerintah Kota Bukittinggi telah mengalokasikan dana insentif guru Diniyah sebesar Rp. 115.000,-. guru yang dibayarkan persemester. Tidak hanya sebatas itu operasional madarasahpun mendapat bagian dari APBD Kota Bukittinggi yaitu sebesar 8.400.000,- per-MDA.
Dalam kesempatan yang sama Drs. Bulkhaini Labay ketua KKMD Kota Bukittinggi menyampaikan bahwa santri Diniyah Takmiliyah yang akan tamat di Kota Bukittinggi harus mengikuti tes kelayakan membaca Alqur’an, kelayakan mebaca Alqur’an tersebut merupakan syarat untuk mengikuti ujian akhir (EBTA). Disamping itu tambahnya di Bukittinggi ada program didikan subuh, yaitu kegiatan yang dilaksanakan pada minggu subuh di masjid-masjid sekitar MDA di Kota Bukittinggi, disini santri diberi kesempatan untuk mengekpose dan menampilkan kemahiran dimilikinya, secara rutin dan bergilir. Untuk mendukung pendanaan, kini KKMD Kota Bukittinggi telah memiliki LASERDA (Lapau (toko) Serba Ada) yang modalnya dari pinjaman lunak BAZ Kota Bukittinggi, tambah Bulkhaini. Rombongan berkesempatan melakukan silaturrahim dengan pengurus KKDT Kota Bukittinggi dan meninjkau Diniyah Takmiliyah Al Manar di Jalan Pintu Kabun Bukittinggi
KOTA BUKITTINGGI :
• Guru dapat insentif Rp. 115.000,-/Bulan/Guru
• Operasional Madrasah Rp. 8.400.000,-/Tahun/Madrasah
Ka. Kankemenag Kota Bukittinggi Drs. H. M. Nasir, MA. Dalam silaturrahmi dengan Rombongan Studi Banding KKDT Kota Menyebutkan bahwa Madrasah memiliki peran strategis dalam mengawal akidah umat. Eksistensi Madarasah Diniyah Takmiliyah dalam kapasitasnya membentuk watak dan kepribadian santri sebagai muslim sejati, diperlukan kerja keras dari para guru Diniyah. Untuk mengawal keberadaan Diniyah Takmiliyah di Kota Bukittinggi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang wajib pandai tulis baca Alqur’an dan kewajiban melampirkan Ijazah Diniyah jika melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.
SKB yang telah diberlakukan sejak tahun tahun 2002 secara konsekwen diamini dan dilaksanakan oleh Diknas, Kementerain Agama dan kepala Sekolah sejajaran Kota Bukittinggi. Demikian dikatakan Drs. H. M. Arsyad. Kasi Pekapontren Kementreian Agama Kota Bukittinggi. Lebih lanjut Arsyad menyampaikan bahwa ada 46 unit MDA, 229 orang guru, 5571 santri di kota Bukittinggi. Dan sejak tahun 2002 Pemerintah Kota Bukittinggi telah mengalokasikan dana insentif guru Diniyah sebesar Rp. 115.000,-. guru yang dibayarkan persemester. Tidak hanya sebatas itu operasional madarasahpun mendapat bagian dari APBD Kota Bukittinggi yaitu sebesar 8.400.000,- per-MDA.
Dalam kesempatan yang sama Drs. Bulkhaini Labay ketua KKMD Kota Bukittinggi menyampaikan bahwa santri Diniyah Takmiliyah yang akan tamat di Kota Bukittinggi harus mengikuti tes kelayakan membaca Alqur’an, kelayakan mebaca Alqur’an tersebut merupakan syarat untuk mengikuti ujian akhir (EBTA). Disamping itu tambahnya di Bukittinggi ada program didikan subuh, yaitu kegiatan yang dilaksanakan pada minggu subuh di masjid-masjid sekitar MDA di Kota Bukittinggi, disini santri diberi kesempatan untuk mengekpose dan menampilkan kemahiran dimilikinya, secara rutin dan bergilir. Untuk mendukung pendanaan, kini KKMD Kota Bukittinggi telah memiliki LASERDA (Lapau (toko) Serba Ada) yang modalnya dari pinjaman lunak BAZ Kota Bukittinggi, tambah Bulkhaini. Rombongan berkesempatan melakukan silaturrahim dengan pengurus KKDT Kota Bukittinggi dan meninjkau Diniyah Takmiliyah Al Manar di Jalan Pintu Kabun Bukittinggi
Komentar
Posting Komentar